Rabu, 07 September 2011

KSAL: Kekuatan Pokok Minimum TNI-AL Terealisasi 2014

KSAL Laksamana TNI Soeparno (kiri) menyerahkan pataka kepada Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) yang baru Laksda TNI Ade Supandi (kanan) pada serah terima jabatan di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Jatim, Rabu (7/9). Sertijab tersebut Laksda TNI Ade Supandi menggantikan Laksda TNI Bambang Suwarto sebagai Pangarmatim sedangkan Laksma TNI Agus Purwoto menggantikan Laksda TNI Ade Supandi menjadi Gubernur AAL. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/Koz/Spt/11)

7 September 2011, Surabaya (ANTARA News): Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Suparno menyatakan bahwa pembangunan kekuatan pokok minimum di jajaran TNI AL, ditargetkan bisa terealisasi pada tahun 2014.

"Pembangunan kekuatan pokok minimum sudah menjadi program TNI AL dan kami harapkan sudah bisa dicapai pada 2014," katanya usai memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) dan Gubernur Akademi Angkatan Laut di Surabaya, Rabu.

Menurut Suparno, keterbatasan anggaran yang didapat dari Pemerintah, membuat TNI AL kesulitan memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) secara optimal untuk mendukung tugas-tugas operasional.

Karena itu, program pengadaan alutsista baru disesuaikan dengan kebutuhan yang paling mendesak dan kemampuan anggaran.

Beberapa alutsista baru yang sudah direncanakan TNI AL hingga 2014, antara lain kapal selam, helikopter antikapal selam, kapal perang, dan kapal latih pengganti KRI Dewaruci.

"Dengan anggaran yang terbatas, kami harus pandai-pandai menyiasati kondisi itu. Alutsista yang masih bisa digunakan meskipun umurnya sudah tua, tetap digunakan dan di-'up grade'," katanya.

Kendati dengan kekuatan pokok minimum, Suparno menambahkan bahwa jajaran TNI AL tetap bersikap profesional dan siap mengemban tugas mengamankan wilayah NKRI.

"Kalau bicara jumlah ideal alutsista untuk mendukung tugas operasional TNI AL, sudah pasti jumlahnya masih kurang. Tapi, kami menyadari keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah," tambah Suparno.

Dalam amanatnya saat upacara sertijab Pangarmatim dan Gubernur AAL, Laksamana Suparno juga mengakui bahwa tantangan TNI AL memasuki abad ke-21 ini, semakin komplek dan dinamis.

"Dengan letak geografis Indonesia yang sangat strategis dan dikelilingi wilayah perairan, TNI AL memang dituntut memiliki kekuatan yang handal dan tangguh," ujarnya.

Sementara itu, jabatan Pangarmatim diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto kepada Laksamana Muda TNI Ade Supandi yang sebelumnya menjabat Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL).

Sedangkan posisi Gubernur AAL yang ditinggalkan Laksda TNI Ade Supandi, dipegang Laksamana Pertama TNI Agus Purwoto yang sebelumnya Wakil Asisten Operasional Panglima TNI.

Upacara sertijab dihadiri sejumlah pejabat sipil dan militer, di antaranya Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur Jateng Bibit Waluyo, Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo, Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, dan mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh.

Sumber: ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar