Kamis, 16 Februari 2012

Parlemen Belanda Tolak Rencana Indonesia Beli Leopard


16 Februari 2012, Jakarta: Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan bahwa Parlemen Belanda secara resmi menolak rencana Pemerintah Republik Indonesia membeli 100 unit tank Leopard.

"Parlemen Belanda secara resmi sudah menolak. Informasi penolakan tersebut sudah saya terima beberapa hari yang lalu," kata dia sesaat setelah menghadiri peresmian Kapal Cepat Rudal (KRC) KRI Kujang, Kamis.

Ia mengatakan, jika pembelian itu terus dilakukan maka mereka akan mengajukan mosi tidak percaya kepada Pemerintah Belanda.

"Informasi dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo sudah menyampaikan jika memang Parlemen Belanda menolak Pemerintah Indonesia tidak akan memaksakan," kata dia.

Hasanuddin mengatakan, jika pemerintah memang membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari luar negeri harus memenuhi berberapa syarat.

"Harus ada jaminan purna jual dari alutsista tersebut atau tidak ada embargo dari negara produsen, harga alusista yang layak dan ada tidaknya jaminan transfer teknologi dari produsen," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Surabaya diberitakan, Pembelian 100 unit Tank Leopard dari Belanda diharapkan selesai sebelum 2014.

"Sampai sekarang masih tahap penjajakan dan belum berhenti. Tim yang kami bentuk masih membahasnya dan diharapkan sebelum 2014 sudah selesai," ujarnya di Surabaya, Rabu malam.

"Sekali lagi saya tegaskan, kalau Belanda menjual kami beli, tapi kalau tidak kami pergi. Tunggu saja perkembangan berikutnya," kata mantan Pangkostrad tersebut.

Pihaknya juga mengatakan saat ini Jerman menjajaki dan menawari Indonesia. Menurut Pramono, tank buatan Jerman menjadi alternatif jika target awal tidak kesampaian.

"Memang ada tawaran dari Jerman. Hanya saja kami belum bersikap, tapi itu bisa dijadikan alternatif. Yang pasti sebelum 2014 sudah harus selesai," tutur mantan Danjen Kopassus tersebut.

Jika pembelian Tank Leopard yang alokasi anggarannya mencapai 280 Juta US Dollar berjalan mulus, diharapkan bisa menjadi prestasi serta menaikkan wibawa bangsa.

Sumber: ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar