Kamis, 15 Desember 2011

Kasdam : 20 Tahun Alutsila TNI tidak Dimoderisasi


15 Desember, Mamuju (ANTARA News): Kepala Staf Kodam VII Wirabuana Makassar, Brigjend Hary Mulyono menyampaikan, sudah 20 tahun alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI tidak pernah dimodernisasi sehingga tertinggal dari negara lain.

Saat menjadi pemimpin upacara pada peringatan Hari Juang Kartika yang dilaksanakan di anjungan pantai Manakarra, Mamuju, Sulbar, Kamis, ia menegaskan TNI akan melaksanakan modernisasi alutsista untuk tiga tahun kedepan.

"Perkembangan ekonomi Indonesia dewasa ini semakin baik, sehingga negara telah mengalokasikan dana cukup besar bagi TNI angkatan darat untuk melaksanakan modernisasi," ujarnya.

Upacara peringatan Hari Juang Kartika ini juga dihadiri langsung, gubernur Sulbar, Anwar Adnan Saleh, Wakil Gubernur Sulbar, Aladin S Mengga, Bupati Mamuju, Suhardi Duka, Wakil Bupati Majene, Fahmi Massiara dan para Dandim se-Sulbar.

Selain itu, turut hadir ketua DPD partai Demokrat Sulbar, H Aras Tammauni, para kepala SKPD lingkup Pemprov Sulbar dan para kepala SKPD lingkup pemkab Mamuju.

Dalam kesempatan itu, Kasdam menyampaikan, panglima Kodam VII Wirabuana tidak sempat hadir dalam acara ini karena harus menghadiri pelaksananaan yang sama di luar Sulawesi.

"Wajarlah jika negara telah memberikan alokasi anggaran yang besar untuk modernisasi alutsista untuk tiga tahun kedepan. Sebab, sudah 20 tahun alutsita tidak pernah dimodernisasi,"ucapnya.

Ia mengatakan, pemberian anggaran untuk alutsista tersebut dituujukan agar TNI angkatan darat dalam penguasaan alutsista mempunyai kesamaan teknologi dengan negara-negara tetangga.

"Jika kita memiliki kesamaan teknologi maka TNI pun bisa mengikuti latihan bersama yang selama ini dilakukan para negara sahabat,"jelasnya.

Kasdam juga menyampaikan jika di internal TNI telah melaksanakan reformasi. Keberhasilan itu ditandai dengan kehadiran TNI yang bisa diterima semua lapisan masyarakat.

"TNI adalah angkatan perang yang menjadi kebanggaan rakyat karena mampu melindungi kemerdekaan negara Indonesia dan menjamin keamanan rakyat," ucapnya.

Ia juga menambahkan, sejarah telah membuktikan bahwa efektivitas dan sinergitas TNI-AD dan rakyat merupakan satu kekuatan yang tak terpisahkan.

Itu dibuktikan kata dia, dengan keberhasilan mengatasi berbagai gangguan dan ancaman dalam perjalanan sebagai bangsa yang merdeka.

"Hendaknya kita pahami bersama bahwa persatuan bangsa ini merupakan syarat utama dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat ini. Tanpa kesatuan dengan rakyat, mustahil tercipta TNI menjalankan perannya sebagai kekuatan penangkah, penindak, dan pemulih," paparnya.

Menurut Kasdam, integritas dan eksistensi NKRI harus dijaga oleh semua komponen bangsa. Maksudnya, setiap prajurit TNI harus mencerminkan tekad kuat, profesional, sekaligus memancarkan semangat untuk terus mengokohkan kerjasama dengan semua komponen.

"Saya berharap Hari Juang Kartika ini tidak sekadar menjadi penghias. Momen ini harus diimplementasikan dalam pola pikir, sikap, dan tindakan, sesuai tugas dan peran kita sebagai alat pertahanan negara," pesan Kasdam.

Sumber: ANTARA News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar